BILINGUAL | Autoshutter by time or by distance
Jika saya menggunakan kamera dengan resolusi 18 megapiksel. UAVs saya atur terbang di ketinggian 300 meter. Jarak antar jalur terbang 100 meter. Area yang dipotret seluas 100 ha. Shutter kamera saya atur memotret setiap 80 meter. Maka saya bisa memperoleh foto efektif sekitar 74 buah. Apabila 1 buah foto berukuran 6.8 Megapiksel, maka total data yang saya peroleh sekitar 503 megabyte. Apabila saya mengatur kamera mengambil gambar setiap 2 detik. Maka untuk jarak sepanjang 1000 meter saya akan memperoleh foto sebanyak 13 gambar. Dengan asumsi UAV terbang dengan kecepatan 40m/s. Jumlah ini akan bertambah apabila UAV terbang melawan arah angin, dan berkurang pada saat UAV terbang searah dengan arah angin. Jadi jumlah foto sebanyak 13 per jalur terbang itu tidak tetap. jumlah foto pada cara ini bisa lebih banyak atau lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah foto pada cara pertama. Mengapa? Pada cara pertama kita menggunakan parameter jarak untuk merekam foto. Berapapun kecepatan UAV terbang, ke arah mana, melawan atau searah arah angin, shutter kamera tidak akan merekam foto apabila UAV tidak berubah posisi lebih dari 80 meter. Berbeda dengan cara ke dua. Pada cara kedua yang mempengaruhi shutter kamera merekam gambar adalah waktu. UAV diam atau pun berpindah apabila lebih dari 2 detik, kamera akan mengambil gambar. UAV terbang melawan arah angin akan mengambil gambar lebih banyak daripada saat UAV terbang searah dengan arah angin. Silahkan pilih cara mana yang terbaik untuk aerial mapping. |
If I use a camera with a resolution of 18 megapixels. I set UAVs altitude is 300 meters. The distance between the flight path is 100 meters. Area coverage is about 100 hectares. I set the camera shutter took a picture every 80 meters. So i get effective photograph about 74 pieces. If a pictures is about 6.8 Megapixel, so all datais about 503 megabytes. When I set the camera to take a picture every 2 seconds. So for a distance of 1000 meters I’ll get as many photos as 13 images. Assuming the UAVs with a speed of 40 m/s. This number will increase when the UAVs downwind, and decreases in the plane direction of the wind. So many photos as much as 13 per flyway was not fixed. number of images in this way can be more or less than the number of photos on the way first. Why? In the first way we use the distance parameters for recording images. Any speed of the UAVs, in which direction, against or in the direction of the wind direction, the camera shutter will not record a picture if the UAVs does not change the position more than 80 meters. There is different way with the second method. the second way, camera shutter will record an images if there is time different. UAVs stationary or moving, if more than 2 seconds, the camera will take a picture. UAVs fly downwind will take more pictures than the UAVs in the direction of the wind. You can choose which way for aerial mapping. I recommend the first way. Record images based on distance. In this way sidelap and overlap that we’ve previously specified, will not be affected by changes in airspeed due to wind. |
Perhatikan gambar diatas. Gambar sebelah kiri adalah perekaman foto dengan parameter waktu. Di olah dengan software agisoft photoscan pro. Gambar sebelah kanan adalah perekaman foto dengan parameter jarak. Di olah dengan sofware fotogrametry udara Menci. Anda bisa menyimpulkan mana metode yang terbaik untuk kebutuhan pekerjaan anda.
Semoga bermanfaat. |
Look at the picture above. The left image is image recording by time parameter. Processed using agisoft photoscan pro. The right picture is image recording by distance parameter. Processed using aerial photogrametry software Menci. You can conclude which best method for your need.
May be useful |