Uji kualitas data UAVs aerial mapping
Salah satu bentuk jaminan mutu yang bisa diberikan kepada pengguna data UAVs aerial mapping baik yang menggunakan drone ataupun fixwing adalah dengan uji kualitas. Hal ini tentu tidak berlaku apabila data akhir berupa aerial photograph. Masih bingung tentang aerial photograph dengan aerial mapping? Simak disini. Tapi saya sepertinya keliru, aerial photograph pun juga diuji, dari segi estetika.
Karena mapping dengan UAVs mengandung banyak kesalahan, tentu berbagai metode dan teknik digunakan untuk meminimalisir kesalahan tersebut. Dalam hal ini saya tidak membahas mengenai kesalahan-kesalahan data UAV mapping. Tapi pada tulisan kali ini saya akan membahas bagaimana melakukan uji kualitas hasil foto udara dengan UAV atau drone.
Apabila kita menganut toleransi kesalahan berupa :
Horizontal = 2x GSD
Vertikal = 2-3x GSD
Maka pada peta foto udara yang telah teregistrasi pada sistem koordinat yang benar, perlu dilakukan pengukuran pada peta foto dan di lapangan. Misalkan kita melakukan pengukuran atap rumah panjangnya 5 meter di foto udara, maka dilapangan juga dilakukan pengukuran atap rumah yang sebenarnya. Pasti akan terjadi selisih antara hasil ukuran pada foto dengan ukuran di lapangan. Selisih itu harusnya mendekati nilai dari 2x GSD yang kita dapat dari foto udara. Ini adalah uji dimensi jarak. Apakah cukup 1 data ini? Tidak, idealnya dilakukan sampling secara acak dan merata lokasi uji ketelitiannya. Dari banyak data tersebut bisa dibuat kesimpulan berapa persen dari sampel yang selisihnya mendekati nilai 2x GSD dan berapa % yang nilai selisihnya meleset jauh dari 2x GSD. Tentu saja parameter toleransi 2x GSD ini tergantung spesifikasi pekerjaan. Tiap pekerjaan mensyaratkan toleransi yang berbeda-beda.
Apabila mayoritas data, selisih dimensi mendekati 2x GSD, bisa ditarik kesimpulan konsistensi skala pada 2D untuk data tersebut mendekati 1. Artinya data tersebut memiliki keseragaman skala yang ideal. Berapa prosentase dari penyimpangan selisih data kembali ke spesifikasi pekerjaan. Namun saya pribadi menggunakan standar untuk pekerjaan saya di >95 %, namun kembali lagi pada spesifikasi pekerjaan. Apabila ada pekerjaan yang hanya membutuhkan kualitas di 90 % saja, saya pun tetap menganut minimal 95% kualitas datanya. Langkah yang telah dilakukan di atas untuk menguji dimensi jarak.
Selanjutnya dari setiap titik awal dan titik akhir ukuran dilakukan pendataan nilai koordinat. Dalam hal ini saya menyarankan untuk memilih format easting dan northing dalam sistem proyeksi UTM. Mengapa? Karena satuannya dalam meter, sehingga mudah untuk melukan perhitungan selisih dilapangan. Begitu juga dilapangan, di data nilai koordinat di titik yang sama dengan titik di foto udara, misalkan pada ujung atap rumah sama sama dilakukan pengukuran nilai koordinatnya. Selisih dari perbedaan nilai koordinat tersebut idealnya mendekati parameter 2x GSD. Pendataan dilakukan pada semua titik sampel, sehingga bisa dilakukan prosentasi data yang mendekati 2x GSD dan yang tidak. Saya menyarankan untuk pengambilan nilai koordinat dilapangan menggunakan GPS Geodetik RTK yang memiliki akurasi 2 – 5 cm. Langkah tersebut merupan uji akurasi peta yang melibatkan sistem koordinat pada proyeksi peta.
Uji kualitas 2 langkah diatas merupakan uji pada model 2 dimensi. Dari data tersebut bisa juga dilakukan uji luasan dan uji bentuk obyek pada foto udara dibandingkan dengan kenyataan di lapangan.
Sedangkan untuk melakukan uji kualitas pada model 3D, dibutuhkan data koordinat easting, northing, dan elevasi. Langkahnya sama. Melakukan pendataan koordinat obyek pada foto udara, dan juga di lapangan. Nah, untuk mempercepat pengukuran data tinggi, gunakan GPS geodetik RTK. Dari data-data tersebut dilakukan hitungan statistik sampai menemukan berapa persen data yang mendekati 3x GSD untuk ketelitian tinggi.
Untuk model 3 D ini banyak sekali metode uji kualitas yang bisa dilakukan. Berikut ini yang saya lakukan selama 4 tahun terakhir, yaitu perhitungan toleransi pada :
- Point GPS RTK to UAV DTM model
- Point GPS RTK to UAV point data
- Point GPS RTK to UAV contur line
- Terestris DTM model to UAV DTM model
- Terestris contur line to UAV contur line
Kesimpulannya kualitas UAVs aerial mapping digambarkan dari prosentase data yang benar. Semoga bermanfaat.
terimakasih mas artikelnya, jadi tahu gimana mau menguji hasil uav, saya awam tapi departemen saya sudah melakukan, tapi datanya tidak diuji seperti ini
kalau boleh tau dinas apa pak? bisia juga diskusi via japri ada kontak saya di page contact me