USV bersensor LOW COST SINGLE BEAM ECOSOUNDER
Beberapa waktu lalu kami dan tim mendapatkan sebuah kepercayaan untuk melakukan survei batimetri di Banjir kanal timur Jakarta. Lebih tepatnya setahun yang lalu. Dunia batimetri sebenarnya bukan hal baru bagi saya, sewaktu masih bekerja di perusahaan tambang batubara di Kalimantan Timur saya pernah melakukan survei batimetri di beberapa sungai dan anak sungai dengan menggunakan echosounder tipe single beam dan speedboat. Kisah masa lalu itu tidak akan saya bahas disini.
Kita kembali pada topik, USV dan sensor echosounder yang low cost.
Low cost echosounder yang saya peroleh berasal dari Rusia, saya tidak akan sebut merk. Waktu itu belum pecah perang antara rusia dan tetangganya, Ukraina ( warna benderanya sangat dikagumi anak saya yang baru TK saat itu, ga penting, heeee…. ). Sebenarnya dari referensi yang saya peroleh ada beberapa merk echosounder yang berkategori low cost, alias murah. Tapi beberapa merk juga ga murah bener sih, hampir 100 jutaan, tapi ada beberapa merk yang harganya dibawah 20 jutaan. Saya tidak akan sebut merk, kecuali di dm.
Low cost echosounder ini tentu menarik, bagi penggiat survey bawah air yang banyak berharap ada echosounder yang mumpuni dan ramah di kantong. Namun yang unik dari sekian merk low cost echosounder, antara tranducer dan echosounder sering berada dalam 1 kemasan yang menyatu berdimensi cukup kecil dan ringan, bahkan ga sampai berukuran lebih dari 15 cm.
Saya sering bertanya kenapa bisa jadi low cost alias murah?
Setelah mencoba sendiri, karakteristik dari low cost echosounder adalah penggunaan power dengan watt yang rendah. Apakah hal ini berpengaruh pada hasil data?
Jawabannya iya. Di beberapa kasus low cost echosounder ini sulit menembus lumpur yang katakanlah tidak tebal semisal setengah meter. Atau tidak mampu menangkap sonar yang terbias oleh perairan berlumpur, juga jenis perairan yang mengandung banyak tanaman bawah air yang menjalar jalar kemana mana. Mungkin ada kaitannya dengan powernya yang berkisar 5-14 Volt saja. Riset saya belum selesai. Namun untuk kelas perairan seperti banjir kanal timur Jakarta yang rata rata kedalamannya di kisaran 5 m dengan dasar perairan yang keras, dan tipikal endapan yang mengeras di bawah tidak melayang, low cost echosounder ini terbukti bisa digunakan.
Berikut ini saya tampilkan sedikit hasil dan deviasi dari hasil survey pada pekerjaan tersebut
Pekerjaan kami ini sedikit banyak terbantu dengan adanya akses jalan di kiri dan kanan saluran banjir kanal timur Jakarta. Meski unit USV yang kami produksi sendiri di sleman bisa di buat mode full automatic, ada kalanya di beberapa titik dilakukan pengoperasian secara manual dengan menggunakan remote oleh operator yang berada di pinggir jalan di dalam mobil. Pekerjaan batimetri dengan menggunakan boat USV yang mampu dibuat automatic sangat membantu dan memudahkan pengambilan data dilapangan, karena mudahnya pengoperasioan dan proses perpindahan peralatan. Berikut saya tampilkan wujud boat USV yang kami produksi. Sekedar bocoran unit ini bisa berjalan muncur apabila ujungnya kesangkut enceng gondok atau tanaman air lainnya.
Yogyakarta, 16 Agustus 2023