Resolusi Kamera VS Kualitas Geometri
Pada dunia fotografi memiliki gear dengan resolusi besar tentu jadi salah satu keuntungan tersendiri. Resolusi tinggi pada kamera akan menghasilkan detil yang lebih tajam dan jelas. Tidak berbeda dengan fotogrametri, terutama pada fotogrametri small format dengan menggunakan kamera pada drone/UAV.
Namun banyak anggapan jika resolusi kamera sudah pasti akan menjadikan produk fotogrametri seperti mosaik akan otomatis menjadi lebih bagus. Kebenarannya tidak selalu begitu. Fotogrametri tidak hanya soal kamera dan resolusi, lebih dari itu, fotogrametri dituntut menghasilkan data dengan kualitas tinggi namun memiliki dimensi yang akurat, tentu saja hal ini akan diuji dengan metode uji data dilapangan semisal memanfaatkan independent control point atau mengukur langsung dimensi panjang, luas, dan atau volume.
Contoh sederhana pada gamabr dibawah ini. Gambar dibawah adalah hasil mosaik dengan menggunakan kamera mungil yang dikenal dengan Sony QX10 dengan resolusi 18MP, termasuk resolusi kecil untuk jaman sekarang di dunia fotogrametri. Tapi perhatikan pada atap bangunan, LURUS dan tidak mleyot. Tidak ada lekukan lekukan pada umumnya mosaik yang dihasilkan bahkan dengan kamera beresolusi lebih tinggi. Pada obyek pohon tidak nampak ketarik tarik seperti air mengalir atau bayangan hantu. Data model ini akan memudahkan jika dilakukan pengukuran luasan seminsal berguna untuk mengetahui luas pekarangan atau rumah. Meski data ini diambil tahun 2017, tapi level kejelasan dan ketajaman gambar tidak diragukan. Data ini tidak diambil dengan menggunakan drone copter, melainkan unit fixwing rakitan dari wokrshop kami dengan frame jenis skywalker non VTOL.

Resolusi kamera 18 MP, tinggi terbang 200m GSD 5cm/piksel data tahun : 2017
Orang mungkin mengira saya berbohong tentang data ini. saya bisa memberikan data diatas jika inigin melakukan pengolahan. Siapa sangka kamera kecil mungil dan cukup banyak diragukan karena resolusinya yang rendah bisa menghasilkan data sepresisi diaatas?. Saya spill gambar kameranya berikut ini.
Cukup mungil bukan?. Menariknya kadang justru kamera dengan resolusi tinggi yang sebenarnya dibuat untuk fotografi diatas tripod dipasang di pesawat yang terbang dengan kecepatan tinggi justru sering mengalami kendala seperti overheat dan motion blur. Meski masalah tersebut bisa diatasi namun tak jarang kualitas mosaik yang dihasilkan bisa jadi dibawah contoh data diatas.
Jika anda tertarik untuk mencoba data saya, anda dapat mendownload sampel data pada link ini
Sedangkan untuk mosaik yang sudah berupa file tiff dapat di download disini.
Mengapa bisa terjadi?
Karena resolusi akan berbanding lurus dengan penangan data. Selain itu penggunaan lensa, kecepatan terbang, dan akurasi antara posisi dengan lokasi yang terekam pada kamera akan mempengaruhi kualitas data. Sebagai contoh hal teknis yang tidak berkaitan sama sekali dengan kamera tapi berpengaruh pada data adalah speed write memory card. Jika speed write memory yang digunakan pada kamera rendah, akan terjadi loss record pada setiap flight. Mungkin tidak terasa namun jika ada beberapa akan merusak image dan kadang posisi image bergeser dari tempat yang seharusnya.
Hal lain yang tak kalah berpengaruh besar adalah shutterlag kamera. Shutter lag kamera berpengaruh besar pada estimated image after allign photo. Sering kali nilai diatas besar bukan karena GPS yang tidak akurat, tapi shutter lag yang terjadi pada kamera. Coba cek apakah dalam 1 flight ada foto yang tidak terekam sehingga ketika di load pada software semisal agisoft ada posisi yang bolong? Jika iya, bisa jadi posisi kamera yang kosong menggeser posisi kamera setelahnya karena shutterlag kamera. Gps sudah merekam data, tp kamera belum selesai merekam foto kemudian datang perintah baru untuk merekam foto, alhasil foto pada saat kamera mengalami lag, tidak terekam, tpi posisi gps sudah terekam. Jika dilakukan geotag otomatis posisi yang salah akan disematkan pada hasil jepretan selanjutnya, sehingga urutan foto akan bergeset 1 posisi. Ini salah satau penyebab kenapa pada report pengolahan bagian estimated camera error besar sampai puluhan meter.
Jadi kesimpulannya, kamera dengan resolusi tinggi tentu akan menghasilkan detil yang lebih baik. Namun untuk kualitas geometri jika keliru penangannya tidak lebih baik dari kamera dengan resolusi yang lebih rendah.
Semoga bermanfaat.
Yogyakarta, 13 Juli 2025