Skala tidak konsisten, masalah klasik foto udara drone
Variant scale dan relief displacement adalah kasus klasik yang selama ini hampir selalu menjadi kasus ikutan yang sering dihadapai oleh penyedia jasa foto udara non metrik, terutama yang memanfaatkan wahana drone, baik copter maupun fixwing. Efek dari 2 hal diatas pada mosaik yang dihasilkan berupa ukuran dimensi dan bentuk obyek yang direkam menjadi berbeda dengan kenampakan aslinya. Semisal rumah atau bangunan yang harusnya di setiap sudutnya membentuk sudut siku-siku menjadi tidak siku tapi sudutnya lebih kecil atau lebih besar, bentuk bangunan yang seharusnya mnjadi kotak persegi panjang, malah menjadi jajaran genjang dengan panjang sisi yang berbeda dan tidak sama.
Mengapa bisa terjadi seperti ini?
Salah satu penyebab, selain ada penyebab lain, yaitu karena proyeksi foto pada kamera itu menggunakan proyeksi sentral, atau terpusat. Sedangkan proyeksi mosaik yang dihasilkan menggunakan proyeksi orthogonal. Untuk mudah memahami maksud dari sistem proyeksi ini saya tampilkan sebuah gambar dari tulisan salah 1 dosen dari Belanda ( waktu itu bernama ITC nama universitasnya).
Mengubah proyeksi sentral pada foto udara menjadi proyeksi orthogonal pada hasil mosaik tentu membutuhkan beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk meminimalisir terjadinya varied scale dan relief displacement. Semisal untuk memproduksi mosaik apakah dibutuhkan koreksi spasial surface atau terrain secara teliti atau tidak. Langkah ini akan menentukan bagaimana kualitas trasformasi dari proyeksi sentral ke proyeksi orthogonal menjadi akurat.
Efek langsung yang dapat dilihat jika proses transformasi tersebut kurang teliti, adalah adanya ketidaknyambungan pada data tang dihasilkan, semisal jalan yang patah, bangunan dan batas tanah yang mleyot. Ini kasus yang sangat sering terjadi pada proses membuat mosaik menggunakan kamera non metrik terutama yang memanfaatkan wahana drone.
Foto diatas adalah coontoh orthomosaik yang dibangun dengan menggunakan koreksi spasial. Ada 3 jenis mosaik, orthomosaik, true orthomosaik, dan sekedar mosaik saja. Perbedaan true orthomosaik dan orthomosaik hanya terletak pada jenis koreksi spasialnya. Sedangkan yang sekedar mosaik adalah asal nyambung tanpa memperhatikan apakah skala dan dimensi konsisten serta masih nampak adanya patah-patah dan mleyot yang dijumpai di hampir seluruh bagian mosaik itu sendiri.
Sejujurnya menurut saya pribadi, membuat orthomosaik dengan menggunakan kamera non metrik ini variable kesalahannya lebih besar daripada membangun orthomosaik dengan menggunakan kamera metrik. Bagi sebagian orang ini adalah tantangan, namun sebagian lain menganggap ini adalah kelemahan. Dan sayangnya tidak semua software yang menerapkan algoritma SFM dan MVS menyediakan fasilitas membangun orthomosaik dan true orthomosaik.
Yogyakarta, 3 Mei 2023