Kemarin rumah pak RT, kali ini rumah pak Lurah kita intip pakai drone kolaborasi PIX4D.
Rasanya tidak afdol kalau bicara soal drone tapi tidak pernah menyentuh freeware yang satu ini. Ini menyaingi kemampuan dari pesaingnya yaitu Datamapper inflight. Sedikit cerita usut-punya usut si freeware ini entah bagaimana caranya cara men-lock telemetry dengan satu angka. Tapi semoga tidak pernah ada kejadian sampai lost, dan perlu dipantau terus via remotenya. Oke langsung saja kita buat langkah-langkah sederhana membuat drone automatis merekam foto secara tegak dari atas dengan freeware dari PIX4D.
Pertama dan yang terpenting adalah ANDA punya drone dulu. Tentukan drone anda support dengan PIX4D. Dari referensi yang saya dapat PIX4D support ke DJI Inspire 1 (pro), Matrice 100, PH 2 vision (+), PH3 advanced, PH3 pro, PH3 standard, PH4, dan PH4 pro, mavic pro, bebop 2, dan 3Dr solo. Informasi ini bisa kita peroleh juga ketika membuka aplikasi pertama kali seperti gambar dibawah ini. Jangan lupa hidupkan remote dulu, colok kabel USB ke hp atau tablet, letakkan drone ke area yang datar, hidupkan dan jangan goyang2 drone. Sekedar saran jangan pernah menghidupkan drone ketika masih di tangan, miring sikit, drone di buat auto dan tinggggg…hilang dari pengamatan alias jatuh. Arahkan mode stick ke mode F.
Pilih salah satu drone yang sesuai, lebih bagus lagi kalau drone sudah connect dengan PIX4D. Tenang ada mbak-mbak yang akan setia ngasih tau kita kalau drone sudah connect atau belum.
Lakukan pengaturan seperti ukuran jarak dalam meter, atau imperial (seperti nama sabun ya, imperial let…hihihi). Kalau saya karena tidak suka drone mengirimkan data via telemetry ke hp atau tablet ada pilihan dimana sycn automatically tidak saya aktifkan.
Selanjutnya kita bisa melakukan pilihan misi, ada 3. Grid mission untuk melakukan pengambilan data mapping. Double grid mission digunakan untuk melakukan pengambilan data 3D model dengan akurasi lebih baik daripada grid mapping, atau free flight mission. Namanya free flight, jadi bisa dipakai untuk terbang sambil bersenang-senang. Wahhhh..bisa juga ya terbang senang-senang, tapi tetep hati-hati bro, apapun bisa terjadi, tetap waspada untuk melakukan monitoring melalui remote.
Selanjutnya kita diarahkan ke halaman seperti diatas. Atur ketinggian, atur sidelap, acuan depan atau tengah, kamera ke depan atau ke bawah, dan klik start untuk melakukan boundary jalur terbang.
Nah untuk melakukan monitoring unit, kita bisa melakukan pemantauan berupa speed, ketinggian, lokasi drone lagi dimana, seberapa jauh dari lokasi kita berdiri. Jadi aman. Semua terpantau, ga perlu khawatir drone akan jalan sama yang lain, ups!.
Belum kelihatan area terbangnya ya, sabar. Kita lanjutkan dulu.
Nah disini kita bisa melihat area dengan tombol berwarna hijau, itu berfungsi untuk memperluas area, klik and drag dan area bisa diperluas. Bisa diputar juga terbangnya. Nah putar memutar ini berguna juga untuk terbang, mencari celah kemana angin berhembus. Jadi sebelum terbang kita juga perlu memperhitungkan arah angin, agar baterai hemat, luas bisa maksimal, dan drone aman. Apabila memotret lebih dari sekali, pilih save, kita akan dibawa ke kotak penyimpanan jalur terbang, disana kita bisa melakukan settingan overlap antar boundary. Wow..keren kan!
Yang terakhir pastikan GPS sudah lock, kalau saya minimal 8 baru aman untuk terbang. SD card terpasang. Mode pada F. dan tekan tahan 3 detik. Otomatis drone akan terbang secara automatis dan melakukan perekaman foto sampai selesai dan pulang sendiri. Wah drone jaman sekarang emang pinter. Kayaknya mereka ga pake TK deh.
Jangan khawatir sob kalau mendengar bip-bip yang makin lama makin kenceng ketika drone take off. Pada ketinggian yang kita setting terbang di berapa meter, nanti bip nya akan berhenti kok. Dan jangan takut terus remote dilempar kalau mendengar suara shutter kamera. Itu bukan suara shutter kamera di drone, tapi itu suara dari Pix4D itu sendiri.
Selamat mencoba. Semoga bermanfaat.
MUARA KAMAN, SAMA”RINDA”, 21 Januari 2017