Patahan data, bukan patahan hati!
Mungkin anda pernah mengalami kejadian seperti ini? Mengolah data UAV dalam bentuk pointclouds terjadi dropdown dan tidak seharusnya berada di tempat semestinya? Perhatikan gambar dibawah ini.
Pada area yang tampak bolong hitam tanpa data di bagian tengah gambar itulah wujud dari degradasi data. Pada kondisi ini coba perhatikan elevasi pada tiap foto. Jika kita melihat dari atas atau top view, kondisi ini normal tanpa cacat, namun beda hal nya apabila kita ubah sudut pandang kamera dari samping. Tampak patahan terjadi disana. Kondisi ini sering terjadi dan bukan hal yang kita inginkan tentunya. Berikut ini gambar 3D pointclouds dengan true color. Tidak berbeda dan sama saja, terjadi patahan data kebawah. Ini terjadi pada data 3D pointclouds digital surface model atau DSM.
Beberapa penyebab kejadian ini memang tidak hanya satu, kualitas GPS dan Barometrik sensor berperan dalam hal ini. Kesalahan sensor dalam membaca ketinggian atau terjadi lost signal satelit GPS yang mengakibatkan presisi koordinat hasil rekaman GPS menurun merupakan salah satu penyebab terjadinya patahan dalam kasus ini.Pemilihan software pengolahan juga berpengaruh dalam koreksi data semacam ini.
Frekuensi kejadian akan makin besar apabilan lensa yang digunakan adalah jenis lensa lengkung bukan lensa flat. Kalau ditarik keterkaitan, distorsi lensa juga mempunyai andil dalam kasus seperti ini. Dari pengalaman saya kejadian semacam ini lebih banyak terjadi pada pekerjaan saya yang menggunakan drone dengan lensa lengkung, seperti DJI phantom 3 pro milik saya. Namun apabila saya menggunakan kamera lensa flat dengan wahana UAV, frekuensi kejadian kasus ini sangat minim. Namun tidak bisa dikatakan tidak ada. Dibeberapa kasus kondisi ini bisa diatasi, namun dalam beberapa hal kasus ini tidak bisa dikoreksi. Cara untuk mengkoreksinya akan saya bahas di tulisan mendatang.
Beberapa pencegahan yang saya lakukan untuk menekan frekuensi kejadian semacam ini adalah terbang dalam kondisi satelit terbanyak. Tidak tepat pada saat multipath atau fluktuasi atmosfer tertinggi.
Data diatas jika dipaksakan dibuat kontur tetap akan salah. Terjadi patahan kontur yang sebenarnya dilapangan tidak ada. Hati-hati dengan kondisi seperti ini. Berikut saya tampilkan apabila dipaksakan untuk dibuat kontur.
Perhatikan garis konturnya. Area biru merupakan patahan yang sama. Data konturnya tetap akan mengikuti kondisi patahan, bukan kondisi sebenarnya di lapangan.
Semoga bermanfaat tulisan singkat ini.
Lampung, 19 Oktober 2017