JUALMAHAL! Minta harga malah ditanya boundary!
Someone : “Mas Sigit, bisa ga saya minta harga untuk pemetaan seluas 6.200 hektar?”
Saya : “Bisa Pak, tapi saya minta boundarynya”
Someone : ” Apa ga bisa dikira kira aja mas, berapa biayanya”
Itu adalah petikan dari beberapa orang yang bertanya harga jasa aerial mapping kepada saya. Bukan sekali dua kali pertanyaan ini sering muncul. Ada alasan mengapa saya selalu meminta boundary sebelum memberikan harga jasa aerial mapping. Semoga asalan saya ini bisa diterima. Perhatikan 3 jenis boundary dibawah ini. Dari gambar yang paling kanan boundary A saya gambarkan dengan garis berwarna hijau. Boundary B saya gambarkan dengan garis berwarna merah, dan boundary C saya gambarkan dengan warna kuning. Sedangkan titik-titik segitiga adalah ground control point atau GCP.
Ketiga jenis boundary diatas memiliki luas yang hampir sama, yaitu di kisaran 100 an hektar. Tidak percaya? Berikut saya tampilkan luasnya. Karena kebetulan saya menggambarkannya dengan Google earth, bukan hal sulit untuk menampilkan luasannya. Perhatikan 3 gambar dibawah ini.
Gambar boundary pertama yang berwarna hijau memiliki luas 103 hektar dengan perimeter atau keliling 2.6 mil. Boundary ke dua yang berwarna merah memiliki luas 96 hektar dengan perimeter 4.25 mil. Boundary ke tiga yang berwarna kuning memiliki luas 102 hektar dengan perimter 2.34 mil. Pada setiap boundary saya mencoba memasang GCP dengan distribusi se-normal mungkin. Jumlah dan jarak GCP pada contoh saya ini sebagai simulasi, pada kenyataannya bisa berubah sesuai kebutuhan dan target akurasi yang ingin dicapai. Pada boundary yang berwarna merah gcp berjumlah 44 buah. Pada boundary yang berwarna hijau gcp berjumlah 25 buah. Dan pada boundary yang berwarna kuning gcp berjumlah 18 buah. Dari ketiga jenis boundary dengan bentuk yang berbeda jumlah GCP yang saya pasang juga berbeda.
Selanjutnya saya mencoba membuat jalur terbang dengan ketentuan jarak antar jalur terbang 100 meter, tinggi tebang 300 meter. Parameter tersebut berlaku untuk ketiga jenis boundary. Mari kita bahas satu per satu.
Pada jalur dengan boundary berbentuk kotak persegi panjang disamping ini, total jumlah jalur terbang 11 jalur terbang. Total jarak yang ditempuh dengan home yang diposisikan mendekati area pemetaan seperti pada gambar disamping 19.8 km.
Pada gambar boundary yang berbentuk huruf L memanjang 13 jalur terbang dengan total jarak 24.8 km. Posisi home diletakan mendekati area pemetaan.
Pada boundary terakhir dengan bentuk memanjang jumlah jalur terbang 10 jalur, dengan total jarak 21.8 km.
Dari ketiga bentuk boundary yang saya tampilkan diatas meski memiliki luas area yang mendekati sama, namun terjadi perbedaan jumlah GCP, jalur terbang, jarak total yang ditempuh UAV, dan bentuk jalur terbang.
Dimanakah kaitannya dengan harga?
Secara langsung tidak berkaitan. Kita mulai dari jumlah GCP.
- Pemasangan GCP membutuhkan personil yang harus menuju lokasi titik di lapangan, apabila titiknya berjumlah 18, ya ke delapan belas titik tersebut didatangi satu per satu dan dilakukan pemasangan GCP berupa terpal atau plastik dengan diameter tertentu. Tidak cukup itu saja, untuk mengetahui koordinatnya, saya lebih suka menggunakan GPS geodetik dengan mode pengukuran statik. Tentu per titik diukur dengan durasi diatas 10 menit. Pemsangan 1 titik kontrol idealnya dilakukan oleh minimal 2 orang. 1 orang membawa GPS geodetik, dan 1 orang membawa peralatan GCP dan ransum. Semakin banyak jumlah GCP semakin banyak personil yang dibutuhkan, dan diperlukan waktu pemasangan yang semakin lama. Adakah kaitannya dengan harga? Tentu kita bisa menghitung memasang 5 gcp dengan 10 gcp budgetnya pasti berbeda.
- Pembuatan jalur terbang didasarkan pada bentuk boundary, kita bisa menganalisa bentuk L dengan bentuk persegi panjang seperti pada contoh kasus diatas, jumlah jalur terbang berbeda. Jumlah jalur terbang terkait dengan waktu penyelesaian pekerjaan. Semakin banyak jalur terbang tentu semakin lama pekerjaan tersebut selesai. Contoh diatas 100 hektar, bagaimana dengan 6.200 hektar seperti pertanyaan yang ditujukan ke saya?
- Salah satu parameter untuk melihat daya jelajah pesawat UAV adalah dari total jarak yang bisa ditempuh. Misalkan dengan baterai 5500 Mah UAV yang digunakan adalah model T-Tail skywalker 2014 dengan rentang sayap 1880 cm dan angin cenderung normal, mampu menempuh jarak hingga 35 km. Ini konfigurasi 1 baterai. Apabila total jarak jalur terbang lebih panjang lagi, kita bisa menghitung berapa kali harus take off landing pesawat untuk mengganti baterai. Semakin banyak ganti baterai semakin lama pula waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan. Anda bisa mengkalkulasi sendiri berapa biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan 30 km dengan 90 km total jarak jalur terbang. Masih berfikir boundary tidak terkait harga jasa pemetaan?
- Dari ketiga bentuk boundary pada contoh diatas, yang paling mudah diselesaikan adalah boundary berbentuk persegi panjang. Sedangkan 2 bentuk lainnya butuh sedikit lebih lama. Dari total jarak bisa kita lihat yang paling pendek adalah yang paling cepat selesai. Bisa membayangkan untuk 6.200 hektar dengan bentuk persegi panjang atau yang berbentuk L yang lebih dulu selesai? Apakah bentuk tidak mempengaruhi harga jasa aerial mapping?
kesimpulannya kita bisa melihat bahwa boundary dibutuhkan untuk menghitung jumlah GCP, personil pemasangan GCP, durasi pekerjaan, perencanaan jalur terbang dan kesemuanya itu terkait dengan biaya. Bisa membayangkan kan apabila arenya 6.200 hektar? Contoh diatas adalah pada area yang tidak terpisah. Bagaimana kasusnya apabila terjadi pada area yang terpisah-pisah, misalkan 300 hektar dengan bentuk seperti diatas, dan 300 hektar yang menyatu berbentuk persegi panjang. Anda bisa membayangkan tentunya harga jasa aerial mapping lebih mahal mana.
Uraian diatas adalah pendapat pribadi terkait pertanyaan harga yang sering disampaikan ke saya. Semoga bermanfaat.